Tari Gandrung yang berasal dari Banyuwangi sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen.merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali. Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan,
pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak
resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Setelah usai pertunjukan gandrung menerima semacam imbalan dari penduduk
yang mampu berupa beras atau hasil bumi lainnya dan sebagainya. Dan
sebenarnya yang tampaknya sebagai imbalan tersebut, merupakan sumbangan
yang nantinya dibagi-bagikan kepada mereka yang keadaannya sangat
memprihatinkan dipengungsian dan sangat memerlukan bantuan, baik mereka
yang mengungsi di pedesaan, di pedalaman, atau yang bertahan hidup
dihutan-hutan dengan segala penderitaannya walau peperang telah usai.
Kesenian gandrung Banyuwangi masih tegar dalam menghadapi gempuran arus globalisasi,
yang dipopulerkan melalui media elektronik dan media cetak. Di sisi lain, penari gandrung tidak pernah lepas dari prasangka atau
citra negatif di tengah masyarakat luas. Beberapa kelompok sosial
tertentu, terutama kaum santri menilai bahwa penari Gandrung adalah
perempuan yang berprofesi amat negatif dan mendapatkan perlakuan yang
tidak pantas, tersudut, terpinggirkan dan bahkan terdiskriminasi dalam
kehidupan sehari-hari
hakikat nya manusia Sebagai makhluk individu dan sosial manusia hendaknya saling menghargai
dan menghormati, saling memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini individu
hendaknya diperlakukan oleh kelompok sebagaimana dia memperlakukan
kelompoknya.
Pendidikan akan memberikan petunjuk/pengarahan agar di dalam hidup
manusia perlu dipenuhi kebutuhan individunya tanpa mengabaikan kebutuhan
orang lain. Sebaliknya kebutuhan kelompok dipenuhi tanpa menelantarkan
dirinya sendiri.
Bagi penari gandrung untuk wanita dengan mencari penghasilan yaitu menjaga kebudayaan gandrung tidak punah dan bisa mendapatkan penghasilan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu
tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuia dengannya.